Powered By Blogger

Monday 6 May 2013

KEBENCIAN FASISME TERHADAP AGAMA


KEBENCIAN FASISME TERHADAP AGAMA

Salah satu sikap umum yang dimiliki semua rezim fasis adalah mengenai agama. Pada pandangan pertama, tampaklah bahwa semua rezim fasis mendukung agama rakyatnya. Tetapi, fasis tidak melakukan ini dengan tulus. Satu-satunya tujuan mereka adalah untuk memperdaya rakyat mereka dan organisasi – organisasi keagamaan. Tak ada bedanya bagi fasis apakah agama yang dimaksud adalah Islam, Kristen, Yahudi, Budha, atau lainnya. Cukuplah bahwa agama tersebut dipandang mampu mengikat masyarakat itu dan memotivasi orang-orang bekerja untuk kepentingan fasisme. Jika kita kaji kebijakan dan praktik dari para diktator fasis seperti Hitler, Mussolini, dan Franco, dan bahkan dari fasis kontemporer seperti Saddam Husein, wajah sebenarnya dari kebencian mereka terhadap agama dapat terlihat jelas.

Pertama-tama, mustahil bagi kaum fasis untuk secara tulus membela agama, karena karakter dan prinsip-prinsip mereka sama sekali bertolak belakang dari landasan etis yang ditanamkan agama kepada manusia. Sementara yang dipilihkan Tuhan untuk umat manusia adalah agama perdamaian dan ketenteraman, fasisme terbentuk dari perang dan agitasi. Tuhan memerintahkan perkataan yang baik, kerelaan memberi maaf, dan cinta kasih, sementara kaum fasis menginginkan kebencian dan peperangan tanpa henti. Karenanya, kaum fasis tidak benar-benar tertarik melihat agama berkembang, ataupun berkeinginan agar etika yang menyertai agama tersebar luas, karena, jika ini terjadi, mereka tidak akan dapat memerintah masyarakat sesuai dengan cita-cita fasis mereka. Karenanya, mereka berupaya untuk memberi kesan bahwa menjalankan agama, walaupun mereka juga berupaya untuk mencegah penyebarannya melalui beraneka cara dan praktik.

No comments:

Post a Comment